Sitoingcantik's Blog

Sekali lagi aku membuktikan, kalau kita berserah dan membiarkan rencana Nya saja yang terjadi, maka semua akan indah pada waktu Nya. Gag percaya ?

Kemarin aku dapat undangan dari romo Aan Pr untuk hadir ke misa syukur ulangtahun imamatnya yang ke 3 sekaligus dengan romo Rochadi Pr yang ke 23. Di sms tertulis misa jam 17.30.

Sampai siang jam 3 an masih ragu, mau ke misa romoAan apa ke misa malam kembang pak Eddy Liew (see my note : Selamat jalan pak Eddy). Lagi masih mikir-mikir, eh .. waktu aku tengok suamiku, dia teritdur dengan pulasnya. Ya sudah, aku online lagi sambil nonton TV dan mikir-mikir, perjalanan ke Pejompongan perlu waktu berapa lama ya, minimal 16.30 udah harus berangkat rasanya. Hmm ….

Pk 16.15 aku lihat Nusa masih pules banget ….. aku gag tega mau bangunin. Jadi aku biarin aja. Ternyata pk 16.30 dia terbangun dan langsung tanya, ‘Jadi pergi nggak?’. Dalam hati sebetulnya agak kesal, kan kita belum siap-siap, mandi dsb. Mana keburu ? Tapi aku masih berusaha jawab dengan biasa-biasa aja, ‘mau pergi juga ? Tapi pasti telat sampenya….’. Kata Nusa, ‘ya udah, coba ajalah, mudah-mudahan gag macet.’

Jadilah kita mandi, siap-siap, aku sms Lie Tju, karena kemarin dia bilang mau ikut. Dia juga belum siap, tapi mau. Ya udah, seselesainya aja. Pukul 17 akhirnya kita berangkat juga. Di jalan kita ngobrol aja santai. Jalanan juga ternyata nggak terlalu macet. Tapi setiap mataku tertumbuk pada jam di mobil, hatiku makin ciut. Pukul 17.25 kita masih di lampu merah Permata Hijau. Tapi aku bilang sama diriku sendiri, aku gag boleh marah, gag boleh kesal, aku serahkan aja semua sama Tuhan. Niat kita baik kan, mau ikut bersyukur sama romo Aan, masa dengan suasana hati kesal ? Sambil ngobrol di mobil, aku sambil doa dalam hati ‘Tuhan, mampukan aku untuk rendah hati menghadapi apapun yang terjadi,jangan sampai aku marah2.’

Sampai di gereja Kristus Raja, parkirannya udah panjang dan disemua jalan sekeliling gereja juga sudah penuh dengan mobil yang parkir. Cobaan datang lagi. Bingung mau parkir dimana ? Belok kanan, penuh, kiri penuh. Aku cuma bisa diam … aja, sambil dalam hati doa ‘Tuhan, kuatin aku, Tuhan, jangan bikin aku merusak suasana…’, karena aku takut begitu aku bersuara, akan bikin suasana jadi ga enak dengan jawabanku yang mulai kesel.

Akhirnya kita dapat parkir nggak terlalu jauh juga, lalu kita jalan ke gereja. Turun dari mobil aku lihat sudah pk 17.45 kalo gag salah. Tapi apa yang terjadi ?? Ternyata misa belum mulai. Gereja memang sudah penuh, tapi waktu kita menoleh ke kiri, di aula masih ada beberapa kursi kosong. Ya Tuhan …… betapa cuma rencana Mu saja yang bisa terjadi !! Ternyata misa diundur, nggak tau sebabnya apa, tapi yang jelas membuat kita jadi bisa mengikuti misa dari awal, sejak prosesi pembukaan dan 5 orang romo memasuki gereja. Ketika berdoa, aku cuma bisa bersyukur dan berterima kasih …… Tuhan … betapa maha kuasanya Engkau, betapa indahnya rencana Mu, asal aku mau percaya sungguh bahwa semua sudah Kau atur…..

Mungkin ini hal sepele bagi sebagian teman, mungkin juga ada yang bilang kebetulan, atau hoki ?? Tapi  sekali lagi aku membuktikan, kalau kita percaya dengan pimpinan Nya, dan menyerahkan semua pada tuntunan Nya, yang mustahil pun menjadi mungkin.

Misa syukur berjalan meriah, hangat dan penuh syukur. Aku juga merasa diperkaya dengan sharing para romo. Ada beberapa umat MKK juga rupanya, pak Tonny dan pak Jacob yang sempet kelihatan. Saking senangnya, selesai misa kita tetap duduk-duduk di aula sambil ngobrol, karena antrian untuk menyalami para romo masih panjang. Sampai antrian habis, baru kita menghampiri romo Aan, menyalami beliau, lalu keluar dan mendapati ….. konsumsi udah ludes tandas …… tinggal beberapa gelas air mineral ….. Ya sudah, tujuan kita kan bukan makan, tapi ikut bersyukur bersama romo Rochadi dan romo Aan. Jadi kita langsung pulang dan makan ……pecel lele …..

Proficiat romo Rochadi dan Romo Aan …….

Semoga imamat kalian langgeng sampai akhir hayat, menjadi saluran berkat bagi sesama ……

Meruya, 16 Agustus 2009 – 01.49