Sitoingcantik's Blog

Posts Tagged ‘Eddy Liew

Beberapa minggu belakangan ini aku sering mondar mandir ke Rumah Duka. Bukannya hobby, tapi ada aja yang meninggal. Mulai dari rekan di gereja, saudara, teman lama, suaminya teman, wah …. Apa di surga lagi stock opname ya ?

Meskipun Rumah Duka yang kami datangi relatif sama modelnya, tetapi aura dan suasana yang dirasakan sungguh berbeda-beda. Suasana sedih, pasti ada tentunya. Tetapi ketika aku berdoa didepan jenazah, terasa sekali perbedaannya.

Mereka yang meninggal karena usia lanjut, mati tua, istilahnya, biasanya memberi aura yang damai. Apalagi jika keluarga yang ditinggalkan semua rukun dan akrab. Tangisan yang timbul pada anggota keluarga yang ditinggalkan juga tidak terlalu ‘heboh’. Lebih pada keharuan yang membahagiakan, bahwa akhirnya sang oma / opa sudah beristirahat dalam damai.

Tapi adakalanya juga terasa suasana yang tegang dan dingin pada keluarga yang ditinggalkan. Dipojok-pojok terlihat adik dan kakak yang berbisik-bisik dengan wajah kaku. Tamu yang datang berdoa didepan jenazah ditemani dengan bahasa tubuh yang mau cepat-cepat selesai. Mungkin karena yang meninggal belum sempat membagikan harta warisan ya …… sehingga timbul kecurigaan dan keraguan antar saudara. Atau malah meninggalkan utang ? heee … nobody knows …. 😉 Malahan aku pernah tidak sengaja mendengar percakapan keluarga yang memperdebatkan, siapa yang akan membayar semua biaya rumah duka. Bukan karena mereka tidak punya uang, tetapi karena merasa bukan kewajibannya sebagai anak yang bukan anak pertama. Padahal ruang duka itu didekor dengan sangat indah, sebagai bentuk penghormatan terakhir pada yang meninggal. Tapi pada akhirnya semua itu terasa menjadi artificial, palsu ……… karena tidak didasari pada ketulusan. Sayang ya?

Ada lagi teman yang meninggal di usia yang masih relatif muda, 40 – 50 tahunan, mendadak pula. Ada yang karena kecelakaan, serangan jantung, bahkan stroke. Disini suasana sedih yang mendalam sangat terasa. Keluarga ‘ring-1’ yang ditinggalkan, suami/istri dan anak-anak terlihat amat terpukul dan tidak tahu harus melakukan apa. Biasanya yang sibuk mengatur adalah keluarga ‘ring-2’ dan ‘ring-3’, yaitu orang tua, adik kakak dan saudara sepupu lainnya. Saking banyaknya, kadang bikin bingung yang datang melayat, yang mana lagi yang harus disalami ?

Tapi bukan tidak ada lho, ruang duka yang dipenuhi canda tawa keluarga yang berduka. Kalau yang tertawa-tawa para tamu, masih wajar, karena seringkali dirumah duka begini kita bisa ketemu teman yang sudah lama sekali tidak bertemu. Tapi kalau keluarga yang berduka itu sendiri yang tertawa tergelak-gelak ……. Aneh ? Percaya deh, aku pernah mengalami ……… sampai bingung sendiri, aku lagi dirumah duka apa di resepsi pernikahan ?

Diantara semua yang aku datangi dalam minggu-minggu ini, yang terakhir aku datang tadi malam adalah yang paling indah menurutku. Dekor ruang duka pak Eddy Liew sederhana, tapi indah dan menenteramkan. Tidak terlalu mewah, tetapi anggun. Didalam peti jenazah yang putih dihiasi kain tule warna kuning keemasan, pak Eddy berbaring dengan wajah tenang dan bahagia. Tidak tahu kenapa, ketika melihatnya, aku merasakan kebahagiaan yang meluap yang nggak bisa dijelaskan. Rasanya aku bisa merasakan kebahagiaan dan rasa syukur pak Eddy karena sudah terbebas dari segala penyakit yang menderanya dalam beberapa tahun terakhir ini. Wajahnya sama seperti ketika ia dalam masa jayanya dulu, bukan seperti yang terakhir aku lihat dalam sakitnya. Apalagi ketika mendengar cerita istrinya, ibu Lydia, yang nampak begitu pasrah dan berserah, aku yakin banget, Tuhan sangat berkenan dengan keluarga ini. Beberapa hari yang lalupun melalui SMS ibu Lydia pernah bilang bahwa ia sudah memasrahkan apapun yang Tuhan rencanakan buat pak Eddy, ia sudah siap. Dan itu nyata sekali terlihat pada wajahnya. Meskipun kehilangan, tapi tidak ada kesedihan yang berlebihan. Kehadiran teman-teman dan karyawan pak Eddy disana terlihat tulus dan sangat menguatkan ci Lydia. Apalagi semua yang hadir malam pertama ini rata-rata memang tahu banget bagaimana penderitaan pak Eddy melawan penyakitnya dan ibu Lydia yang mendampinginya 1 tahun terakhir.

Bahwa Tuhan mengakhiri semuanya sungguh indah pada waktu Nya, bisa terlihat jelas dan nyata disini. Andaikan semua kematian bisa dijalani seperti ini …………

Selamat jalan pak Eddy ………

* In memoriam : Fransiskus Eddy Liew – August, 12 2009 – 12.15pm *

August, 13 2009


Come n join me @ dBC Network

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Blog Stats

  • 32,648 hits

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 5 other subscribers

Recent Comments

sitoingcantik on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
sitoingcantik on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
sitoingcantik on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
sitoingcantik on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
Andiswanda on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
WordPress.com

WordPress.com is the best place for your personal blog or business site.