Sitoingcantik's Blog

Posts Tagged ‘marah

Hallo teman-teman semua,

Sudah lama sekali blog ini tidak saya update, maaf ya.  Banyak kesibukan yang harus saya lakukan yang membuat saya sedikit mengabaikan blog ini.  Sejalan dengan itu cukup banyak juga kejadian yang terjadi antara saya dan Tama.

Sejak tulisan terakhir saya, July 2010 kondisi hubungan kami sekeluarga terus up and down.  Tama sudah jauh lebih stabil, tapi bukan berarti dia sudah betul-betul bisa bersikap manis.  Ada banyak waktu dimana Tama bersikap sangat manis dan manja pada saya.  Tapi jika ada masalah dengan internetnya, dengan gadgetnya, dia bisa marah-marah lagi tanpa bisa diketahui penyebab utamanya, karena dia tidak mau bicara.  Ya, ini dia kendala yang masih mengganjal selama ini.  Meskipun Tama mau bersikap baik, mau menggoda saya, tapi dia tidak mau bicara ! Dia mau berkomunikasi dengan saya, tapi dengan bahasa isyarat, bahasa tubuh dan bahasa ‘kucing’.  Kucing ? ya, entah kenapa kedua anak saya menyukai kucing dan mereka sering bercanda berdua dengan menjadi kucing.  Dan ‘bahasa’ itu juga yang digunakan dengan saya, sehingga saya harus menebak-nebak.  Tapi yah, demi ketentraman seluruh keluarga, saya mencoba bersabar dan mengikuti permainan ini.

 Sejalan dengan itu, Tama menyelesaikan SMPnya dengan nilai yang lumayan.  Acara graduasi juga berjalan menyenangkan, Tama mau berfoto dengan wajah ceria bersama saya.  Hmm, I really enjoy those moment ;).  Lalu memasuki masa liburan panjang, nah ….. disinilah sumber bencana baru dimulai.

Liburan yang terlalu panjang membuat Tama mempunyai sangat banyak waktu untuk berselancar di dunia maya.  Hampir sepanjang harinya diisi dengan duduk di depan komputer.  Tidak ada alasan bagi saya untuk melarangnya, kecuali mengingatkan waktu tidurnya.  Makin lama dia di depan internet, makin banyak hal yang menarik dia untuk bertahan di depan komputer.  Ups, jangan salah …. Tama tidak bermain game online seperti kebanyakan anak-anak seusianya.  Tapi dia mendownload lagu-lagu, aplikasi-aplikasi add on, dan mengamati berbagai perkembangan di dunia IT dan dunia secara umum.  Dia bisa berjam-jam bertanya jawab dengan om Wiki dan om Google yang selalu bisa memberikan jawaban sedalam apapun yang Tama gali.  Selain itu Tama juga mulai menunggu dan mendengarkan live conference dari launching berbagai gadget dan perkembangan teknologi lainnya.  Dia juga mengikuti pidato-pidato presiden Obama serta pemuka-pemuka negara lainnya.  Hmm, apa yang salah dengan semua ini ?? Pemahaman bahasa Inggrisnya juga maju pesat.  Bagus kan, dia mau menambah ilmu dan selalu jadi ‘updated’ dengan hal-hal terbaru ?  Memang betul ….. kelihatannya tidak ada yang salah.  Itu sebabnya pada awalnya saya biarkan.  Tetapi lama kelamaan menjadi sangat salah, karena hampir semua live conference yang ditunggu Tama itu terjadi di Amerika Serikat. Dan umumnya acara-acara seperti itu diadakan pada jam-jam produktif, yaitu sekitar siang menjelang sore.  Nah, sudah mulai bisa melihat permasalahannya ? Betul sekali !! siang menjelang sore di Amerika = tengah malam menjelang subuh di Indonesia.  Artinya, Tama mulai makin sering begadang !!

Selama masih libur, hal ini belum terasa jadi masalah besar.  Dia begadang hingga jam 3 pagi, lalu tidur dan bangun jam 12 siang.  Tapi ketika masa sekolah mulai, hal ini mulai mejadi 1 masalah yang sangat besar !!  Kenapa ? Karena Tama mulai ‘addicted’ dengan semua informasi-informasi terbaru.  Dia mulai merasa ‘tidak bisa ketinggalan berita’.  Dia harus selalu jadi yang pertama tahu informasi terbaru.

Sejalan dengan waktu, Tama sudah masuk SMU.  Dia tidak meneruskan ke SMU lanjutan dari SMP nya, tetapi kembali ke komunitas ex SDnya.  Saya berharap agar Tama bisa memulai lembaran baru dan melupakan pengalaman buruknya di SMP.  Dengan adanya teman-teman lamanya di SD dulu, mungkin bida mengembalikan keceriaannya.  Dan kelihatannya ada hasilnya.  Meskipun belum seceria masa SDnya, tapi kelihatan Tama lebih bergairah ke sekolah.  Puji Tuhan untuk hal ini.  Tapi kebiasaannya begadang menjadi kendala yang makin lama makin besar.  Tama mulai tidak pernah tidur sebelum jam 1.  Awal-awalnya dia masih mau kalau diminta tidur dan hanya begadang sampai pagi pada malam libur (Jum’at, Sabtu dan hari libur).  Tapi lama-lama hampir setiap hari dia begadang.  Jam tidurnya makin mundur. Jam 1, jam 2, jam 3 dan akhirnya mulai sering tidak tidur sampai waktunya berangkat sekolah.

Berkali-kali diingatkan, dan berkali-kali itu juga akhirnya kami ‘clash’.  Tama tidak bisa melepaskan diri dai ‘adiksi’ nya itu.  Sehingga kami memutuskan untuk kembali membawa Tama menemui om Iwan, hypnotherapistnya.  Untungnya Tama mau.

Singkat cerita Tama kembali di therapy oleh pak Iwan.  Untungnya lagi, menurut pak Iwan, dari diri Tama sendiri ada kemauan untuk berubah. Tapi rasa ‘adiksi’ itu sudah sangat kuat, sehingga tidak bisa serta merta dia meninggalkan keinginannya untuk online.  Tetapi paling tidak dia sudah berjanji pada om Iwannya untuk merubah semua itu.  Selain itu dia juga mulai mau bicara dengan saya.  Puji Tuhan, meskipun masih sepatah dua patah karena canggung, tapi at least dia sudah mau mencoba.  Tama juga mau ketika diajak pergi bersama sekeluarga.  Meskipun kadang dia menunjukkan wajah bête, tapi saya menghargai usahanya untuk menahan diri dan tidak ngambek, kecuali diam saja.

Dan ketika tiba waktunya pembagian rapor tengah semester, terus terang saya cukup surprise, karena nilai-nilai Tama ternyata nggak jelek-jelek amat.  Rata-ratanya semua masih diatas KKM. Padahal rasanya saya hampir tidak pernah melihat Tama membuka buku untuk belajar.  Well, saya harus bersyukur untuk ini tentunya, tapi disamping itu juga saya jadi bingung, apa yang harus dibicarakan untuk membuat Tama mau menambah porsi belajarnya dibanding porsi berselancar di internet ??!?!?

Well, masa-masa ini tentu sangat berat buat Tama. Disatu pihak dia tahu tugas dan kewajibannya, dia mau memenuhi itu, tapi dia juga masih sulit mengendalikan adiksinya.  Masa ini juga berat buat saya dan anggota keluarga lainnya.  Karena ketika Tama menghadapi dilema, atau kendala teknis internet yang lemot, bandwidth terbatas dan lain-lain, sering ‘bad mood’ nya muncul lagi.  Tapi syukurlah dia mulai bisa mengendalikan untuk tidak marah berlarut-larut.  Malah terkadang kendalanya jadi pindah ke saya.  Karena bagaimanapun saya juga manusia.  Ketika sedang cape, lelah, ada beban masalah lainnya, saya juga jadi mudah tersulut untuk memarahi Tama.  Jadi sat ini kami berdua sedang berjuang, tapi semuanya adalah untuk kebaikan Tama.  Untungnya anggota keluarga lain, suami dan adik Tama cukup supportif untuk, paling tidak, tidak merecoki pergumulan kami berdua.

Saya percaya, pergumulan ini akan tiba di satu titik yang membahagiakan semuanya.  Yang penting kita semua berusaha sungguh-sungguh, dan memohon pertolongan dari Dia Yang Punya Kuasa.  Karena betapapun kita berusaha, jika tanpa perkenanan Yang Kuasa tidak akan mungkin terjadi.  Jadi saya biarkan semua mengalir dengan segala dinamikanya, kadang kami bisa dekat bercanda tawa, disaat lain Tama marah dan tidak mau disentuh saya.  Tapi selama semua ada progressnya, biarlah semua pengalaman ini mendewasakan Tama dan juga saya.

 (Kejadian terakhir – kemarin malam, saya merasa sepertinya Tama menguji kesabaran saya dengan terus berlama-lama begadang dan begadang lagi, sekalipun sudah diingatkan.  Sehingga saya mengambil 1 tindakan drastis dengan menyita iPod kesayangannya. Saya sudah memperingatkan dia akan hal ini, tapi dia terus mengabaikan.  Sekarang Tama sedang marah dengan saya.  Dia menjelaskan melalui surat bahwa dia sedang berusaha, tapi saya tidak melihat itu.  Well, mungkin saya salah, jadi saya sudah meminta maaf pada Tama.  Seperti kata saya diatas, biarkan sajalah semua ini mengalir. Ini adalah media pembelajaran kita semua.  Barangkali Tuhan memang ingin kami menjalani semua ini untuk kepentingan lain nanti, pada waktunya.  Saya percaya, segala apapun yang terjadi pasti ada hikmahnya, entah kapan waktunya).

Meruya, 27 Oktober 2011

Sejak bln April 2010 saya mulai merasa ada yg berubah pada Tama, my eldest son. Kayaknya nggak boleh tersinggung sedikit, bisa langsung marah-marah yg sampe gimanaaa gitu. Malah sampai sempet kabur!! Iya … mau kabur dari rumah, sampai 3x (beda kejadian penyebabnya).

Jadi dari yg waktu dia kabur itu, tgl 30 April, situasi hubungan Tama dan kami sekeluarga dirumah up and down. Kadang baik, kadang dia marah2 lagi, very sensitive deh pokoknya. Jadi kita semua harus extra hati2, jangan sampai bikin dia kesel or marah.

Tapi ternyata pas tgl 17 Mei, hari ulangtahun Nadine, kejadian lagi. Tama nyuruh Nadine matiin modem, waktu dia mau mandi, tapi Nadine lagi terima telpon dr tante Helennya. Sampai Tama selesai mandi, masih belom dimatiin modemnya, ngamuk lagi deh dia. Sampe sy pulang, dia marah-marah. Dalam salah satu percakapan kita, saya sempet ngomong “jangan gitu dong Tam, memangnya semua yg mami lakukan selama ini nggak ada artinya buat Tama?” dia jawab spontan dan keras “NGGAK !!” Gak tau mungkin karena saya juga lagi cape, jawaban Tama tu bikin say sedih dan sakit hati banget. Tiba2 aja saya nangis didepan Tama (padahal biasanya paling saya hindari utk nangis didepan anak). Gara2 itu, nggak tau karena dia merasa salah, atau malah marah, dia jadi diam lagi, istlah dia sendiri “madesu”. Padahal itu hari pertama dia ulangan umum. Nggak tau dia udah belajar atau belum, semalaman itu dia nggak belajar lagi. Cuma diam dan tidur.

Sampai besoknya, pulang sekolah, dia begitu terus. Nggak mau makan, nggak belajar, diam dan tiduran terus, sampai saya pulang. Saya berusaha ajak dia ngomong, dia malah marah2, ngamuk. Tiba2 dia kekamar Nadine bawa bantal guling dan pukul Nadine pake bantal itu 2x. Nadine sampai ketakutan. Saya suruh dia mandi, malah mukul2 tembok dan tendang2 dinding kamar mandi. Terus saya temani dikamar, berusaha baikin, sampai akahirnya Tama mau juga berkomunikasi melalui tulisan. Jadi rupanya kejadian kemarin itu membuat ‘hancur semua rencana belajarnya”. Makanya dia nggak mau belajar. Hampir 3 jam saya berusaha sabar, temani dia, dan meyakinkan dia bahwa dia harus belajar demi masa depannya. Akhirnya dia mau juga mulai buka buku pelajarannya. Fiuh !!!

Dari sini, saya merasa udah nggak mungkin lagi saya menangani sendiri, saya perlu bantuan ahli. Karena rasanya ada sesuatu yg membuat Tama jadi seperti ini yang diluar jangkauan saya sebagai maminya aja. Dari banyak teman saya dapat masukan psikolog, psikiater, meditasi, sampai hypnotherapy. Psikolog dan psikiater rasanya saya nggak mau. Karena pastinya Tama akan diajak ngobrol, digali dan belum tentu dia mau ngomong. Wah … bisa2 nanti sampai 2 – 3 jam dia cuma diem aja sementara argo psikolognya kan jalan terus … ;). Jadi saya pikir, rasanya hypnotherapy mungkin cocok. Ada beberapa nama yg saya terima, salah satunya yg akhirnya saya hubungi adalah pak Iwan. Pertama adalah karena beliau ini juga orang Katolik. Rasanya koq lebih sreg kala yg seiman ya ;).

So keesokan harinya saya coba kontak beliau, dan tanggapannya sangat baik. Saya ceritakan via telpon masalah Tama secara ringkas, kemudian dilanjutkan juga via email, pak Iwan berkenan utk ngajarin saya melakukan hypnosleep buat Tama. A bit surprise, karena saya belum buat janji apa2 utk konsultasi dengan beliau, tapi beliau udah mau bantu. Well, saya pikir mungkin emang ini jalan yang ditunjukkan Tuhan juga. Jadi ya udah, saya jalani aja.

Malamnya saya coba terapkan hypnosleep ini. Hmm … I’m amaze with myself, ternyata gw bisa juga lho kaya Uya Kuya … meskipun masih dlm bentuk hypnosleep, alias yg di hypnotize dalam keadaan tidur. Jadi caranya saya disuru bacakan sugesti yang sudah dibuatkan oleh pak Iwan ketika Tama sudah tidur. Malam pertama, terlihat ada sedikit penolakan dari Tama, sekaligus mungkin juga kebingungan ya. Tapi relative dia diam saja. Tapi malam kedua, wah penolakannya lebih hebat. Tama seperti nggak mau denger sugesti yg saya bacakan. Dia tutup telinga dengan selimut, dahinya juga berkerut-kerut. Waktu saya tanya ke pak Iwan esok paginya, katanya itu wajar, karena sugesti positif yg saya bacakan pastinya bertentangan sekali dengan pikiran dan program negative yang ada di pikiran Tama. That means , it works !!

Malam berikutnya, saya agak kurang enak badan, jadi saya minta papinya yg lakukan. Kali ini hampir tidak ada penolakan, Tamanya diem aja. Oya, selama 3 hari ini, memang terlihat ada perubahan sikap positif pada Tama. Dia masih banyak diam, irit bicara, tapi sudah mau merespons dengan sikap. Misalnya waktu saya pulang,saya hampiri dan pegang bahunya, dia mau ambil tangan saya dan peluk2 tangan saya. Atau kalau saya tunjukkan acara TV yang lucu, atau saya goda dia, dia mau senyum2. Wah seneng juga !!!

Malam keempat, ketika saya lakukan sugesti lagi, diluar dugaan, terjadi penolakan hebat. Tama seperti yang nggak mau dengar sama sekali. Saya ditendang-tendang, dia bungkus badannya dengan selimut, berguling-guling diranjang (tapi nggak terbangun lho). Seperti orang yg mimpi buruk dan tidurnya gelisah sekali. Ketika saya informasikan ke pak Iwan, katanya mungkin memang sedang terjadi pertentangan kuat dalam pikirannya, karena dia mau menerima sugesti positif yang saya bacakan, tapi program negative yang ada dipikirannya masih menentang. Tapi ternyata keesokan harinya, justru Tama malah sudah berubah jadi ceria sekali. Seperti batere yang over-charge….. ketawa2, bercanda, wah .. what a day !!! Rasanya terbayar deh ngantuk2 saya begadang tiap malam nungguin sampai dia pulas untuk bisa bacakan sugesti itu. Soalnya akhir2 ini kan Tama selalu tidur malam sekali, paling cepat jam 11 dia baru mau masuk kamar. Itupun nggak langsung tidur. Jadi untuk bisa membacakan sugesti itu kan harus menunggu sampai dia cukup pulas. So, kebayang kan ….. paling cepat saya bisa lakukan sugesti itu jam 1 – 2 dini hari.

Akhirnya sampai hari yang sudah ditentukan untuk bertemu langsung dengan pak Iwan. Sabtu sore, jam 5. Paginya kami ke Harco Mangga dua dulu, karena Tama minta beli game. Ok lah ….. dari sana baru kami ke rumah pak Iwan. Karena sedang happy dan excited, Tama nggak menyadari perjalanan kita tidak pulang kerumah. Baru setelah tiba disana dia tanya “kita kemana sih ini ?” Kelihatannya dia juga ada feeling bahwa ini ada hubungannya dengan dia.

Awalnya saya dan Nusa dulu diajak bicara dengan pak Iwan. Sekedar me review masukan2 yang sudah saya informasikan dengan beberapa tambahan dari Nusa. Kemudian Tama diajak masuk. Pak Iwan bilang, dia akan berusaha membuat Tama terbuka dulu dengan dia, baru kalau memungkinkan dilakukan terapinya. Ternyata ………perlu waktu 2 jam untuk sekedar membuat dia terbuka. Hmm … lumayan juga ya nuggu 2 jam tanpa apa2 … segelas air putih dan kue kering …. 😉 Baru muter di Mangga Dua pula …. Whew !! Setelah 2 jam, Tama keluar dengan senyum2, dan kita diajak masuk lagi sebentar. Rupanya Tama cukup mau terbuka dan mau berubah. Beberapa hal yang dibicarakan rupanya juga merupakan penguat / afirmasi dari hal2 yang sudah pernah saya dan Nusa utarakan ke Tama. Misalnya bahwa apa yang dia pikirkan tentang dirinya itulah yg akan terjadi (Law of Attraction), bahwa tidak benar kalau dia itu selalu sial – sesuatu kesialan yg terjadi pada dirinya mesti merupakan akumulasi dari hal lain yang sudah terjadi sebelumnya dan dia cuma pemicunya saja dll. Cukup melegakan, bahwa ternyata apa yg kami berdua lakukan selama ini sudah cukup tepat, hanya karena kami berdua tidak punya background ilmiahnya, kami nggak bisa menyampaikan secara baik dan logis seperti yang pak Iwan sampaikan ke Tama. Rupanya Tama juga cukup puas dengan penjelasan2 pak Iwan.

Jadi minggu depan kami harus kembali, untuk melakukan terapi yg sebenarnya, untuk me-release / membuang semua pikiran dan program negative yang ada di pikiran Tama. Sebelum sampai waktunya, kami diminta untuk terus melakukan hypnosleep pada Tama dengan sugesti yang diubah, untuk memudahkan terapi nanti. Tama sendiri juga diajarkan untuk melakukan afirmasi pada dirinya sendiri, membaca sugesti itu sendiri dan merekamnya di hp untuk didengarkan lagi dan lagi.

Beberapa hari ini, ternyata Tama mau melakukan afirmasi itu. Dan hynosleep yang saya berikan juga tidak lagi terjadi penolakan. Sehari-hari Tama juga sikapnya jauh lebih baik, ringan dan nggak seperti orang yg terbeban. Hari Minggu juga dia bangun untuk kegereja nggak pake cemberut, di gereja juga nggak tidur or marah2 ………

Lumayan melegakan, mudah2an saja ini memang jalan Tuhan untuk kami sekeluarga memperbaiki suasana dan hubungan antara kami satu dengan yang lainya. Semoga juga terapi nya cukup 2x ini aja … soalnya biayanya juga lumayan euy ….. 😉

Sekian dulu, nanti dilanjutin kalau udah ada perkembangan lain ya.

Meruya, May 2010

tenaga listrik

12.40 pm

Papanya anak2 lagi sibuk dengan spreadsheetnya.

Aku ? lagi sibuk masak … di Café World 😉

Tiba-tiba …. pet! Gelap gulita!

PLN padam lagi …..

Aku masih tenang-tenang aja, mungkin cuma sebentar . Toh udah malem.

Iseng-iseng aku buka facebook di HP.

Status yang ngomel pada PLN koq banyak …. Dan berasal dari berbagai daerah di Jakarta.

Wah ….. ini gawat judulnya.  Bukan giliran pemadaman lokal aja rupanya.

Ada yang di Ciputat, Kebun Jeruk, Senayan, Penjaringan, wew .. rupanya sebagian besar Jakarta mati lampu. Ada apakah gerangan ?

Mencoba cari tahu dari detik.com, sama saja. Belum ada berita resmi tentang lsitrik padam ini.  Hot newsnya masih tentang ‘cicak vs buaya’.

Menjelang 1 jam, hawa panas mulai menyeruak.

Buru-buru aku membuka jendela kamar anak2 dan menyingkirkan selimut mereka supaya mereka nggak kepanasan.  Status teman-teman di facebook tentang ‘mati lampu’ ini makin banyak. Mulai dari yang ngomel-ngomel  dan memaki-maki PLN, sampai yang mengiba minta segera dinyalakan.

Ditemani nyamuk yang berdenging ditelinga, lama-lama aku ketiduran juga sambil menikmati ‘a kind of a hot summer night in Jakarta’.  Hmmm …..

Sampai sekitar pukul 3.30, aku terbangun karena silau oleh lampu yang ternyata belum dimatikan ketika listrik padam.  Puji Tuhan …… listrik udah nyala.   Cepat-cepat aku ke kamar anak-anak, menyalakan AC dan menutup jendela kamar mereka.

Kembali ke kamar, matikan lampu, peluk guling … hmmm … nikmatnya …!!

Tapi belum ada 1 jam, koq hawanya panas lagi ya ? Ya ampun, ternyata listriknya mati lagi !!  Yaelaaah ……. Sampai anak-anak bersiap dan berangkat sekolah, listrik masih belum menyala.  Aku mulai kuatir dengan kulkas yang kebetulan baru kuisi  penuh kemarin sore.  Ikan, ayam, sosis, susu segar … wah … bagaimana nasibnya kalau lsitrik mati seharian ini ?

Untungnya sekitar jam 8 lsitrik menyala dengan normal.  Wah, trimakasih ya PLN. AKhirnya nyala juga.

Tapi ketika aku sempat baca di facebook, ada beberapa wilayah yang masih belum menyala.

Dan yang membuatku tergelitik, dari sekian banyak yang tadi malam memaki-maki petugas PLN, cuma nggak lebih dari 5 yang bilang terima kasih karena lsitrik sudah menyala.

Aku nggak mau membela PLN, cuma miris aja.

Kita kan belum tahu persis apa penyebabnya sampai listrik se Jakarta harus padam selama  sekitar 8 jam.  Mestinya ada sesuatu yang cukup besar yang terjadi. Waktu ada gardu yang terbakar beberapa saat lalu, dampaknya tidak sampai separah ini rasanya. Jadi kalau sampai harus padam 8 jam di wilayah yang cukup luas, maka asumsiku, masalahnya juga nggak sepele.

Dan yang mesti kita ingat juga, ketika kita semua marah-marah, kesal, memaki-maki institusi yang memonopoli listrik di negara kita itu, pasti ada sekian banyak petugas lapangan yang harus bekerja keras memperbaiki kerusakan, apapun itu.

Kebayang nggak sih kalau para petugas itu adalah ayah, suami, kakak, adik atau anak kita sendiri ?  Nggak tidur semalaman, bekerja keras mengupayakan agar listrik bisa menyala lagi secepat mungkin buat orang se Jakarta.

Barangkali memang institusi nya bobrok.

Korupsi diberbagai lapisan, khususnya di jajaran atas.

Tapi para petugas lapangan ?

Mereka yang turun langsung ke lapangan seketika terjadi listrik padam.

Mungkin ada baiknya kita mencoba menahan amarah yang tidak tepat sasaran.

Mungkin ada baiknya kita justru berterima kasih pada mereka para petugas lapangan.

Dengan tidak marah-marah, kita juga bisa berpikir lebih jernih, untuk mengatasi persoalan yang timbul.

Mau coba ??

Malabar, 3 November 09 – 12:36 pm


Come n join me @ dBC Network

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Blog Stats

  • 32,648 hits

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 5 other subscribers

Recent Comments

sitoingcantik on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
sitoingcantik on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
sitoingcantik on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
sitoingcantik on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
Andiswanda on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
WordPress.com

WordPress.com is the best place for your personal blog or business site.