Sitoingcantik's Blog

Ada yang tahu, apa perbedaan dari ketiganya ?
Dulu aku pikir semuanya sama saja. Tapi belakangan ini aku baru tahu, ternyata ketiganya berbeda.

Hening, lebih pada susasana batin kita. Meskipun disekeliling sedang ramai, tetapi dengan latihan teratur, kita bisa masuk kedalam suasana hening yang dalam. Dimana semua suara bisa tiba-tiba hilang dan tidak terdengar, dan kita merasa damai …… Menciptakan suasana hening bisa dipelajari. Dan kalau sudah bisa, kita akan kecanduan untuk menikmatinya lagi dan lagi. Ga percaya ? Coba aja …..

Sedangkan sepi, bisa macam-macam.
Pasar, pertokoan atau restoran dibilang sepi kalau tidak banyak pembeli / pengunjung yang datang.

Rumah dibilang sepi kalau penghuninya sedang pergi semua, dan kita tinggal sendirian dirumah. Meskipun sudah menyalakan TV atau radio keras-keras, tetap saja rasa sepi itu ada.

Seorang gadis bisa merasa sepi, kesepian karena ditinggal kekasihnya. Meskipun sudah pergi
jalan-jalan dengan teman-teman gadisnya, tetap saja rasa sepi itu mendera.

Seorang anak bisa merasa kesepian kalau ayah dan ibunya sibuk sendiri dan tidak mengacuhkan dirinya. Meskipun seabreg mainan dibelikan orangtuanya, tetap tidak menghilangkan rasa sepi si anak.

Seorang lansia merasa sepi, kalau jarang ditengok anak cucunya. Meskipun dirumah jompo ada banyak teman-teman sesame lansia, tetap saja rasa sepi itu tak terpuaskan.

Pendek kata, kesepian dan sepi lebih berhubungan dengan ketidakhadiran manusia yang sesungguhnya diharapkan.

Lalu bagaimana dengan sunyi ?
Sunyi itu ketika betul-betul tidak ada suara apapun yang dapat ditangkap telinga kita. Bisa bayangkan, kalau tiba-tiba telinga kita tidak bisa menangkap satu bunyipun ? AKu pernah menganggap hal itu tidak mungkin terjadi. Selama kita hidup didunia ini, berinteraksi dengan manusia lain dan berbagai makhluk lainnya, tidak mungkin kita tidak menemukan bunyi. Bahkan benda matipun bisa berbunyi. Televisi, radio, telepon, CD player, handphone, I-Pod, computer, notebook, MP4 player, tape recorder …. Bahkan jam dindingpun berdetik, berbunyi.

Orang yang kesepian bisa menghibur diri dengan menonton televisi, mendengarkan musik, bertelepon dengan teman, atau sekedar menghitung detak jam.

Keheningan yang dialami seseorang bisa terusik dengan adanya bunyi yang tiba-tiba menghampiri gendang telinganya.

Hening itu nikmat, sepi juga bisa dinikmati dengan bermacam hiburan. Tetapi sunyi ? bagaimana menghalau sunyi, kalau telinga kita tidak bisa menangkap bunyi apapun ? Ternyata sunyi itu mengerikan. Sungguh !! Aku baru tahu ketika mengalaminya sendiri.

Ketika tiba-tiba kedua telinga tidak bisa menangkap bunyi apapun juga, sementara disekeliling ada begitu banyak aktivitas. Seperti menonton film bisu yang seru, tetapi tidak ada tombol volume yang bisa kubesarkan. Rupanya begini rasanya menjadi penderita tuna rungu total. Panik !! Itu yang aku rasakan. Kalau bisa, aku mau melakukan apa saja asal gendang telingaku bisa kembali menangkap suara-suara yang ada disekitarku. Tapi dengan cara apa ? Meskipun ku uyak-uyak kedua daun telinga ini, tetap tidak mengubah keadaan. Orang yang berdiri didepanku tetap komat-kamit tanpa bisa kudengar suaranya. Sementara otakku cuma menangkap semacam dengung yang berputar-putar didalam gendang telingaku. Aaarrrggh !!! Menakutkan ! Lalu apa yang harus aku lakukan ???

Makan obat, bow !!!! Dan bersabar sampai obatnya bekerja …… hhh ….;(

Meruya, 13 Januari 2009
(* lagi budeg karena kuping dua-duanya radang …. Bete abizzz ……*)