Sitoingcantik's Blog

Posts Tagged ‘Dypo Progestyn

Seumur-umur sejak lahir hingga usia 40thn lebih, aku baru 3x merasakan menginap di Rumah Sakit. Yang 2x adalah ketika melahirkan putra putriku. 1x lagi ketika aku harus dioperasi myom tahun 1985.  Oh ya, konon waktu aku usia 7 bulan juga pernah dioperasi usus lumpuh. Tapi aku nggak ingat lah yang itu. Masih bayi gitu loh ….!!

Tapi pada Juni 2008 – Desember 2008 aku harus 3x bolak balik masuk Rumah Sakit. Maraton! Juni, Oktober, Desember. Sebagian dari teman-teman pasti sudah membaca kisahku dengan si CP alias Catamenial Pneumothorax. Aku gak mau cerita tentang itu lagi, tapi aku mau berbagi perkembangan ku paska operasi terakhir.

2 Desember 2008 aku dioperasi thoracoscopy dengan tindakan VATS (Video Assisted Thoracoscopic Surgery).  Minggu 7 Desember 2008 aku pulang kerumah dan istirahat panjang.

Setelah beberapa kali kontrol ke dokter Sigit dan dinyatakan paru-paruku sudah ok, maka mulailah aku melakukan pengobatan untuk endometriosisnya. Oleh dokter Sigit aku dirujuk ke dokter D. Muharam Sastrawikarta SpOG, seorang ahli kebidanan yang mendalami spesialisasi untuk hormonal. Beliau praktek di klinik Sam Marie, di Jl. Wijaya I. Maka tanggal 14 Desember aku membuat janji dengan klinik tersebut.

Rupanya beliau sudah diinform oleh dokter Sigit tentang aku dan penyakitku, sehingga ketika pertama kali aku memperkenalkan diri, beliau sudah langsung berkata “oh ya, dokter Sigit sudah cerita ….. yah …. Ini prosesnya akan panjang ya, ibu harus sabar ya.” Lalu beliau mulai menjelaskan program yang sudah disiapkan untukku. Yaitu program menopause dini. Haa ???

Ya aku harus ‘dibuat’ menjadi menopause, supaya hormon estrogen menjadi non-aktif, sehingga tidak memicu pertumbuhan si endometriosis. Gampangnya gini, setiap terjadi haid, maka rahim akan kontraksi. Dan kalau ada si endomtriosis, maka dia akan ikut berkontraksi, termasuk endometriosis yang di paru-paru. Dan kalau terjadi kontraksi, maka kemungkinan paru-paru ku akan collaps lagi. Maka agar supaya si paru-paru tidak collaps, tidak boleh terjadi kontraksi, dan supaya tidak terjadi kontraksi, tidak boleh ada proses haid. Bingung ? awalnya aku juga sih …..

Jadi kalau orang lain yang datang ke dokter Muharam bertujuan untuk dibuat subur untuk mendapatkan anak, maka aku kebalikannya. Aku justru akan dibuat tidak subur ;(.

Nah, sebagai permulaan, aku akan disuntik dengan obat suntik bernama Tapros (leuprorelin acetate). Obat ini cukup keras. Dia akan membuat hormon estrogen berkurang sedemikan rupa sehingga aku tidak mengalami haid. Efeknya berlaku selama 3 bulan. Dan efek sampingnya juga tidak sedikit. Tulang-tulangku akan menjadi keropos, berpengaruh juga pada syaraf (kesemutan), hot flushing (rasa panas tiba-tiba dari dalam tubuh, meskipun sedang berada di ruangan ber AC) dan frigiditas. Tapi dari itu semua, yang membuat aku terkaget-kaget, harga obat itu ………….. Rp. 4,3 juta !!!! Alamak ….. sekali suntik ? 1 ampul kecil ? Awalnya aku sempat berpikir untuk tidak melakukan terapi ini dulu. Tapi suamiku bilang, “ya udahlah kalau memang itu pengobatan yang harus dilakukan, daripada kamu masuk Rumah Sakit lagi, malahan bisa 20 juta ??” Hmm … betul juga sih …. maka jadilah aku disuntik dengan si Tapros ……….. juuss……. dan 4,3 juta melayang ……..

Selanjutnya tiap bulan aku harus kontrol ke dokter Muharam. Dan sebelum kontrol, aku juga harus periksa lab untuk mengecek tingkat hormon prolactin didalam tubuhku.

Bulan Maret, ketika kontrol lagi, dokter merasa obat Tapros ini masih diperlukan. Hmm udah nggak kaget sih, dan kali ini aku minta untuk beli diluar aja obatnya. Karena ini lanjutan, jadi ada batas waktunya, tidak boleh lewat dari 3 bulan sejak yang pertama dulu. Aku lihat, masih ada 3 hari sampai tepat 3 bulan. So, sepulang dari dokter, aku langsung kontak sana sini, tanya-tanya harga yang lebih murah. Akhirnya dapat di Apotik dekat rumah, Rp. 4 juta. Lumayanlah, selisih 300 ribu. Meskipun belakangan ada lagi keluarga Nusa yang kebetulan punya toko obat, bisa dapat harga dibawah 4 juta. Tapi masalahnya kan aku harus suntik sebelum masa 3 bulan itu lewat. Jadilah, aku disuntik oleh dokter Felicia yang terkaget-kaget mendengar ceritaku tentang penyakit ku ini.

Bulan demi bulan berjalan, setiap bulan periksa lab, lalu apel ke dokter Muharam, di USG, dan memang kelihatan si endometriosis makin mengecil. Puji Tuhan. Sementara pengobatan ini berjalan, efek samping mulai terasa. Sejak suntikan yang pertama, efek yang paling terasa adalah hot flushing. AKu bisa tiba-tiba kepanasan yang sumbernya dari dalam diri sendiri, sampai keringat bercucuran. Padahal aku sedang tidur dikamar yang ber AC. Hampir setiap malam ini terjadi. Belum lagi jari-jari tanganku yang menjadi kebas (numb). Yang normal hanya jari kelingking dan jari manis saja. Jadi dari 10 jari tangan, 6 jari kebas. Ada positifnya juga sih, kalau aku mau pegang makanan atau panci panas, jadi nggak kepanasan, karena nggak terasa ….. !!! Tapi ketika mau mandi, biasa kan kita stel air panas dan merasakan hangatnya udah cukup atau belum dengan tangan kan ? Nah … menurut tanganku, udah cukup hangat, tapi begitu kusiram ke badan, bisa langsung kelojotan karena ternyata ……… puanas banget !!!! Hehehehe …..;)

Memasuki bulan Juni, efek Tapros periode 2 segera habis. Lumayan deg-degan waktu memasuki ruang praktek dokter Muharam. Please dong, jangan lagi ……. Mahalnya itu lho !!! Ternyata setelah USG, dokter bilang bahwa obatnya akan diganti. Hhhh ……. Lumayan lega ….. !! Goodbye Tapros !!! Gantinya kali ini namanya Dypo Progestyn. Obat suntik yang berlaku 3 bulan juga. Belajar dari pengalaman, aku bilang mau cari diluar aja obatnya. Tapi kali ini waktunya mepet, harus hari ini juga. Kata dokter sih nggak semahal Tapros, jadi ditanyalah ke apotik di klinik itu, harga si obat baru ini. Ternyata ….. Cuma Rp. 30 ribu lebih …… !!! Wahahaha ………. Aku jadi geli dan langsung memutuskan, ya udah dok, suntik sekarang aja dah !!! Tancaap…… !!

Selain itu aku juga diresepkan obat makan semacam pil KB yang namanya Progynova. Ini juga nggak terlalu mahal. Well, terima kasih Tuhan ……. Uang bulanan masih bisa untuk memanjakan anak-anak, setelah sekian bulan tersedot untuk obat-obatanku.

Namun efek samping obat-obatan ini belum juga hilang. Malah makin parah. Sekarang pergelangan tanganku kedua-duanya sakit sekai. Ngilu dan cenut-cenut. Meskipun dokter Muharam sudah memperkirakan bahwa semua itu adalah efek samping obat-obat yang aku konsumsi, tapi untuk memastikan, beliau menganjurkan aku ke dokter syaraf (neurolog). Maka pergilah aku ke dokter syaraf di RS Puri. Ternyata betul, semua adalah efek samping dari obat dan efek lain dari posisi kerja yang tidak tepat ……………….ketika dokter menyebut ini, suamiku yang iseng bin konyol spontan nyeletuk ke dokter “kebanyakan Facebook tuh

dok ….” Waduh …. malunya ….. apalagi si dokter membenarkan dengan polos, “oh banyak kerja dengan computer ya ? Bisa jadi itu salah satu pemicu juga P9020994…..” OK deh dok ……. Jadilah aku diminta untuk menggunakan wrist support supaya pembuluh-pembuluh darah di pergelangan itu nggak terjepit dan posisinya lurus. Tapi gak harus ngurangin FB kan ? Hidup FB !!

Nah mulai deh …… macam-macam komentar dan pertanyaan ketika aku mulai pakai wrist support. Daripada cape jawabnya, tiap kali ditanya, aku jawab aja “buat gaya aja, cuy ….. biar kayak ABG …” hehehe ….;)

Setelah kontrol bulan Juni, aku udah nggak perlu kontrol tiap bulan lagi, tapi 2 bulan. Jadi akhir Agustus kemarin aku baru ketemu dokter Muharam lagi. Puji Tuhan, semua ok katanya, tapi suntik Dypo Progestyn harus diulang. Yaaah … itu sih ok aja deh dok …… yg 30 ribu itu kan ? huehehehe …..

Tapi ada 1 hal yang lucu. Selama ini, setiap kali USG, kebanyakan aku di USG dalam. Hanya 1x dilakukan USG dari atas perut. Jadi waktu dokter bilang mau periksa, ya sudah .. aku ke ruangan USG dan mau lepas celana seperti biasa. Suster juga nggak ada, jadi aku mau tanya siapa ? Udah aja, siap-siap sendiri. Baru aku buka retsleting, dokter masuk dan bilang, ‘dari luar aja deh’. Oh ya udah, untung belum aku lepas semua celananya. Nah setelah selesai periksa dan lagi nunggu di kasir, Nusa mulai ngeledek aku. “Kangen ya, di obok-obok dokter ??? maen mau lepas celana aja …. Kan lagi bulan puasa …!!”. Astaga, aku juga baru sadar … iya juga ya ….…. Tapi kan aku taunya selalu periksa USG dalam. Jadilah selama didepan kasir kita berdua tertawa-tawa kayak orang sinting ……!!! Maaf ya dok ….. hehehe 😉

Saat ini kondisiku lumayan ok. Paru-paru baik-baik saja, endometriosis juga konon sudah tidak terlihat. Tinggal proses menopause dini ini saja. Sayangnya, proses ini tidak bisa diketahui kapan bisa dihentikan. Karena namanya produksi hormon dalam tubuh manusia kan semua berbeda-beda. Menopause normal aja terjadinya di usia yang berbeda pada setiap perempuan. Menurut dokter, minimal pengobatan ini dilakukan 1 tahun. Setelah itu akan dicoba untuk dilepaskan semua pengobatan, lalu …. Ya tunggu deh …. Apakah masih haid atau tidak. Kalau tidak, berarti pengobatanya sudah cukup. Tapi kalau masih haid, berarti pengobatan masih perlu dilanjutkan. Nah proses percobaan ini akan dilakukan padaku setelah lewat 1 tahun, jadi mungkin Januari 2010. Sementara ini biarkan Dypo Progestyn dan Progynova bekerja sampai Desember mendatang ya …. Setelah itu kembali kuserahkan pada Dia yang Kuasa ….. fiat voluntas tua ……

Malabar, 2 September 2009 – 3.00pm
(pas ada gempa)


Come n join me @ dBC Network

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Blog Stats

  • 32,648 hits

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 5 other subscribers

Recent Comments

sitoingcantik on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
sitoingcantik on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
sitoingcantik on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
sitoingcantik on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
Andiswanda on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
WordPress.com

WordPress.com is the best place for your personal blog or business site.