Sitoingcantik's Blog

Posts Tagged ‘family

Gara – gara punya Chilli sejak Maret lalu, aku jadi teringat dengan temen – temen berkaki empat yang nemenin aku sejak kecil, sejak bayi, bahkan.  Sejak lahir, udah ada mereka disekeliling aku.  Berganti – ganti, pastinya, karena umur mereka konon 1/7 manusia.  Tapi nggak pernah absen kehadiran mereka disekeliling aku, sampai aku menikah.

a0d44235be279aaf803aaee84f65d1a89e95245d

Tina

Yang pertama, ada Gordon dan Tina.  Nggak tau mereka ada sejak kapan, pokoknya begitu aku ‘ngeh’ tentang keberadaan mereka, there they were …… Tina itu betina, mix corgie. Warnanya putih dan coklat terang.  Dia sangat ramah, dan karena badannya yang agak gemuk dan bulunya yang fluffy, aku ingat dulu seneng banget tidur-tiduran dilantai sambil senderan di perut Tina yang juga tiduran. Suatu hari waktu usiaku 4 – 5 tahun (nggak inget persisnya), setelah bosan baca buku sambal tiduran dengan posisi seperti yang aku ceritakan tadi, aku iseng, aku tarik – tarik telinga Tina. Mau ajak main, maksudnya, karena dia tidur terus.  Rupanya lama – lama tarikanku terlalu keras, sehingga karena kesakitan, refleks Tina berbalik dan …… menggigit tepat di bawah hidung dan mata kananku. Tina kaget, dan aku juga kaget.  Dia langsung bangun dan ngumpet dibelakang lemari, ketakutan …. Aku ? Pelan – pelan beringsut ke lemari kaca didekat situ, ngaca …. wah …. berdarah nih …. Mama pasti marah !! Jadi cepat – cepat aku usap darah yang mengalir dengan ujung baju rumahku.  Eh darahnya keluar terus, gimana ini ….. Lagi bingung begitu, tau – tau mama datang ….. spontan dia teriak, “hah … kenapa kamu ??”  dan dengan teriakan mama, aku jadi mewek deh …. sambil laporan “digigit Tina, maa …. Huhuhu …”.  Itu kenangan terindahku dengan Tina 😉

5c0aa52823aaed706a5fa693ae4dcd745ac90d06

Gordon

Lalu Gordon, jantan yang nggak jelas breed nya apa.  Warnanya hitam putih. Konon menurut papa, dia dinamai Gordon karena mukanya putih, tapi dikedua matanya berwarna hitam nyambung sampai ke telinganya, seperti topengnya Flash Gordon.  Dengan dia aku ga terlalu banyak kenangan, karena dia selalu mengambil sikap sebagai guardian, selalu siap siaga disekeliling aku, tapi nggak suka main. Menurut cerita mama, waktu aku baru lahir dan baru dibawa kerumah dari Rumah Sakit, Gordon selalu tidur dibawah ranjang ku.  Siapa aja yang mendekat, tamu atau saudara yang mau melihat aku, langsung diberi geraman, sampai mama bilang “udah Gordon, ga apa-apa ya”, baru dia tenang lagi. Rupanya dia tau kalau aku ‘precious thing’ untuk mamaku.  Uhuy !!

All my doggies_1444726511618_1449591575780

Hero

Aku lupa Tina dan Gordon mati waktu umur berapa.  Setelah mereka, ada 1 doggie, tapi aku bener – bener lupa namanya …. Yang aku inget lagi mulai thn 1979, ada doggie kecil, ga jelas juga jenis apa dan dari mana, namanya Hero.  Itu kesayangan adikku, Helen. Dia hidup sampai cukup tua, sampai agak rabun dan pikun …. Tau dari mana ?? Hehehe …. Taunya karena dia bisa tiba – tiba menyerang orang yang sebenernya sudah sangat dikenal.  Selain itu dia juga jadi agak ‘sensi’ di masa tuanya, karena setelah sekian lama sendirian jadi kesayangan seluruh keluarga, tiba – tiba tahun 1982 om John (kakaknya mami)  datang dan membawa seekor Doberman kecil.

All my doggies_1444726592252_1449591630245

Chiqqy

Chiquitita, itu nama yang diberikan Helen buat si Doberman betina kecil.  Dia lucu banget, nakal tapi pinter. Proporsi badannya belum bener karena masih kecil, jadi keliatan aneh karena kakinya seperti kepanjangan.  Selain itu, Doberman asli sebenernya kupingnya itu turun.  Tapi supaya keren dan galak, biasanya kupingnya di potong supaya bisa berdiri, buntutnya juga dipotong.  Nah waktu datang, buntutnya Chiqqy sudah dipotong, tapi kupingnya belum.  Kita dipesan untuk segera potong kupingnya supaya masih bisa berdiri nanti.  Tapi kita semua nggak tega ….. lagipula kita pelihara bukan untuk di adu atau dilombakan, jadi akhirnya diputuskan untuk membiarkan saja telinganya tetep panjang kebawah dan lebar.  Makin tambah lucu dia jadinya, kalau lari dan lompat – lompat, kupingnya ikut melambai – lambai.  Memasuki usia 7 bulan, Chiqqy makin besar dan nakal. Suatu hari dia ‘mencuri’ jagung dari sisa sayur asem yang dibuang ditempat sampah.  Ketika sedang asik dibuat mainan oleh Chiqqy, ketauan oleh mama …. Dan karena dia takut mainannya diambil mama, langsung ditelan !! Dan ternyata ini awal bencana ……..

Selang beberapa hari, Chiqqy koq mulai nggak doyan makan …. Lesu, tapi perutnya membesar.  Ada yang nggak beres nih ….. Akhirnya kami bawa Chiqqy ke vet, drh. Wilfried Purba yang praktek terdekat dengan rumah kami di Lebak Bulus (eh dokternya ganteng lho …. baik pula, hehehe. Sekarang kalau di gugel ternyata udah jadi Direktur Penyehatan Lingkungan di Kementrian Kesehatan RI, wow …).  Beliau curiga ada sesuatu di pencernaan Chiqqy dan minta Chiqqy di rontgen.  Ternyata betul saja, sepotong jagung sayur asem itu menyumbat usus Chiqqy, persis seperti sumbat gabus di botol.  Sehingga makanan yang dimakan Chiqqy mampet dan membusuk, sehingga usus Chiqqy juga mulai membusuk.  Segera diambil tindakan, Chiqqy harus di operasi !! Wah …. Aku dan Helen sampe nangis – nangis selama menunggu Chiqqy opname di klinik drh. Wilfried.  Singkat cerita, operasi berhasil. Usus Chiqqy yang membusuk dibuang sekian sentimeter (lupaaa ….).  Chiqqy pulang masih dengan infus dikakinya, sehingga papi terpaksa merelakan salah satu kursi malasnya menjadi ranjang Chiqqy dan membuatkan gantungan infus.  Kata dokter Wilfried, masa kritisnya 3 hari. Lewat dari itu dia akan sembuh.  So bertiga saya, mama dan Helen bergantian merawat pasien pasca operasi ini. Bersihkan dan ganti perban bekas luka operasi, memberikan minum denan sedotan, nyuapin makanan, wah bener – bener kita jadi perawat.  Hari ke 3 Chiqqy mulai mau duduk dan bangun, wah seneng banget …. Tapi tiba – tiba dia terjatuh, kejang – kejang. Dari mulutnya keluar busa …… haduuuh …. Cepet – cepet mami telpon drh. Wilfried dan beliau segera datang. Tapi ternyata Chiqqy komplikasi pasca operasi, nggak tertolong ….. Chiqqy mati …. Huaaaa … sedihnyaaa …. 😦 😦 Bye Chiqqy ….. Dia dikubur dihalaman belakang rumah, tiap hari diberi bunga oleh Helen ….. hiks …. Berapa lama ya kita berkabung ?? hehehe …..

Drh. Wilfried yang melihat sendiri gimana sedihnya Helen menangis waktu Chiqqy mati, rupanya kasihan.  Awal tahun 1983,  tiba – tiba dia suruh kita datang kerumahnya.  Nggak taunya ada seekor puppy lucu warna coklat dengan moncong hitam yang mau diberikan sebagai pengganti Chiqqy.  Hahaaa ….. seneng banget …. Segera puppy itu kami bawa pulang. Hmm … betina nih …. Siapa ya namanya ?  Helen yang mendapat hak prerogative memberi nama, akhirnya memilihkan nama …. Cindy.

CIndy_1444725971970

Cindy

So, Hero punya teman lagi, sekarang betina kecil yang nakal bernama Cindy.  Usia 1 tahun saja Cindy sudah tumbuh badannya jauh lebih besar dari Hero.  Bukan hanya nakal. Cindy juga manjanya minta ampun. Awalnya dia tidur di ruang tamu, lama – lama didepan pintu kamarku, lama – lama lagi diranjangku.  Dan dia paling senang main dengan selimut saya, yang lama – lama jadi milik dia. Sebelum tidur, dia pasti main – main dulu dengan selimut itu.  Kalau kedinginan, dia akan membungkus dirinya sendiri dengan selimut. Dan makin lama dia

CIndy_1444726440990

with her doll and blanket

menjajah ranjang saya, sampai kadangkala saya tidur mojok di pinggir ranjang (non-dog-lovers pasti bilang : ‘siapa suruh dikasi naik ranjang !!’. Well, I don’t care, hehehe).

 

Meanwhile, beberapa waktu setelah Cindy datang, suatu sore papi pulang kantor membawa seekor herder !!  Bukan puppies, tapi herder dewasa.  Kita semua kaget ….. dan takut juga.  Ternyata papi beli di pinggir jalan. Papi kasihan liat herder itu kepanasan dan keliatannya nggak sehat.  Jadilah dibeli dan dibawa pulang.  Kelihatannya herder ini dibuang oleh pemiliknya, karena setelah kami bawa ke drh. Wilfried, dia sakit …… dan nggak tanggung – tanggung, sakitnya kanker paru – paru.  Oh my …… Kasian sekali !!  So, kita rawatlah dia. Oh ya, dia diberi nama Bonny oleh Helen.

All my doggies_1444726642283_1449591676474

poor Bonny

Ternyata Bonny baik dan cepat akrab dengan kami semua.  Bahkan dengan Hero dan Cindy pun dia nggak sok galak.  Dia ramah dan termasuk pendiam.  Dengan pengobatan yang kami berikan, Bonny kelihatan makin sehat dan segar.  Dia senang bercanda dengan Cindy.  Dan ikut – ikutan Cindy, senang menjajah kamar dan ranjangku ….. L  Jadilah …. Kalau hari hujan dan guntur,  mereka berdua naik dan bergelung di ranjangku ….. dan aku harus terpojok …… ngalah dengan mereka.  Tapi sayang, penyakit Bonny rupanya sudah parah.  Makin lama kondisinya makin parah, sampai suatu saat di bulan Februari 1983, Bonny muntah darah.  Dalam beberapa hari kondisinya menurun drastis. Dan tanggal 28 Februari akhirnya Bonny menyerah, dia mati. Meskipun Cuma sekitar 3 – 4 bulan Bonny di rumah, dia meninggalkan kenangan manis untuk kita semua.  Bye, Bonny ….. kamu udah nggak menderita lagi.

CIndy 3_1444727194554

Cindy & her puppies

Singkat kata, usia 1 tahunan, kebetulan ada tetangga, dokter Noerrama, yang juga penyayang doggie, yang punya doggie jantan yang siap dikawinkan.  So, kita besanan.  Lancar jaya ….. tidak lama kemudian, Cindy melahirkan 4 puppies yang super duper lucu dan menggemaskan.
3 jantan dan 1 betina : Ryan, Ralph, Caesar dan Natalie (of course nama – nama dari Helen, sang pembabtis doggie).

cindy puppies_1444727277791

Natalie, Ryan, Caesar & Ralph

cindy puppies_1444727345505

Natalie & Ryan

Jadi di rumah ada 6 ekor anjing sekarang.  Ramenya ….. jangan ditanya.  Seru !!!  Tapi lama – lama mami kewalahan juga. Waktu itu aku masih SMA, jadi baru di rumah paling cepat jam 4 sore. Akhirnya kita putuskan 3 puppies akan diberikan ke teman – teman yang minat.  Kebetulan ada beberapa teman yang  pingin.  Dan setelah di timbang – timbang, yang terpilih untuk tetap dipelihara adalah Caesar.  So dirumah ada 3 doggies, Hero, Cindy dan Caesar.  Mereka bertahan ber 3 sampai beberapa tahun kemudian.

Hero meninggal diusia tua nya, sekitar tahun 1986.  DI hari kematiannya, sejak pagi Hero udah nggak mau makan, nggak mau bergerak kemana – mana,  cuma duduk di bawah meja makan, area kekuasaannya.  Rupanya dia menunggu Helen, yang memang sangat saying padanya.  Jadi ketika Helen pulang sekolah dan kuberitahu bahwa Hero sejak pagi sudah nggak mau apa2 selain duduk lemas, segera Helen menghampiri Hero.  Dan tidak lama setelah diajak bicara dan dielus – elus oleh Helen, Hero tertidur lemas dan ….. mati.  Damai sekali ….. Cindy dan Caesar yang ada disekitar situ juga mengerti rupanya, mereka hanya duduk diam memandang Helen yang menangisi Hero. Dengan bantuan pak Wono, supir kami, Hero dikubur di halaman samping kamar aku dan Helen.

Cindy dan Caesar mengisi hari – hari kami sampai cukup lama.  Keduanya sempat kawin, tapi karena incest, anaknya langsung mati beberapa saat setelah lahir.  Pity !!

Sejujurnya saya lupa, Cindy mati tahun berapa.  Dan karena sudah nggak ada yang bisa bantu menggali kubur, Cindy dibawa ke kuburan hewan di Pasar Minggu.  Begitu juga Caesar beberapa waktu kemudian.  Dan terakhir,  kami punya Simba.  Saya juga lupa darimana asalnya.  Konon seingat Helen, dari seorang teman emmm …. mantan … hahaha …. Whatever. Anyway, saya nggak sempet terlalu akrab dengan Simba dewasa.  Karena saya keburu menikah dan pindah rumah.  Simba akrab dengan Helen, dan ketika Helen mendapat beasiswa sekolah di Melbourne selama 2 tahun, Simba tinggal dengan tante saya, tante Trees di Lebak Bulus.  Yang paling mengharukan, waktu Helen pulang dari Melbourne, awalnya Simba sempat lupa.  Tapi begitu dia ingat dan mengenali Helen, dia jadi begitu excited dan sampai terkencing – kencing menerjang dan merangkul Helen. Sayangnya, beberapa waktu kemudian waktu Helen kembali ke Melbourne, kita dapat kabar Simba mati diracun orang.

Nah … sejak menikah, dan langsung punya baby, saya memutuskan untuk tidak lagi memelihara doggies.  Selain takut anak – anak alergi, saya juga takut nggak bisa membagi ‘kasih sayang’ dengan mereka.  Karena buat saya memelihara mereka sama aja dengan mengurus keluarga.  Daripada nggak keurus, mendingan nggak usah aja.

Sampai tahun 2008, ketika saya sedang berkutat dengan penyakit ajaib yang tiba – tiba akrab (baca : Catamenial Pneumothorax), suatu hari sepulang dari Rumah Sakit, kandang hamster yang sudah lama kosong koq ada di teras ?  Setelah diperhatikan lagi, lho ….isinya seekor puppy berwarna coklat mulus. What the hell ??  Ternyata oh ternyata, hubby ku bilang, puppy itu mau dibawa ke kebon papa di Cariu, untuk jaga kebon.  Oh ok lah …. Meskipun dia lucu, saya nggak mau memulai berakrab – akrab.  Takut ….. takut keburu jatuh cinta …. Hadeeh …..   Tapi koq dari hari ke hari nggak diambil – ambil ?  Sampai saya tanyakan ke hubby, katanya ok nanti sore diambil.  Hm … baiklah.

IMG0016A

Jackie

Sore hari, mama dan ipar saya datang, ceritanya mau ambil si puppy.  Tapi begitu melihat kelincahan dan warna bulunya yang emang bagus, coklat tua mengkilap, mama bilang “waaah ini mah terlalu bagus buat jaga kebon, lucu lagi ….. sayang … dipiara ajaaa …..” dan nggak lama mereka pulang ….. tanpa membawa si puppy.  Lho ???  Sepulang mereka, saya sempat termangu – mangu didepan kandang si puppy, berpandang – pandangan dengan dia.  Hmmm …. Kamu memang lucu, lincah dan memang cakep sih …. Jadi gimana dong ?? Aku keluarkan dia dari kandang, dia langsung melonjak ke pelukanku.  Begitu kupeluk, chemistrynya langsung nyambung, bonding tercipta begitu aja.  So, jadilah dia kupelihara …. Sampai detik ini.  Jackie. 

CAM00163

Jackie my boy

Dan Maret lalu, sepulang kerja, aku sempat terlonjak kaget ketika kulihat Jackie sedang duduk di carport, dan disebelahnya ada segunduk bulu hitam putih.  Wah …. Jackie membunuh si kucing belang yang memang selalu di gonggong setiap dia lewat nih !!  Tapi tiba – tiba gundukan itu bergerak, berdiri ….. eeh …ternyata seekor anjing kecil warna hitam putih, dengan gembira menggoyangkan ekornya.  Nah lho …. Anjing siapa ?  Koq bisa ada didalam rumah ? Asik tidur berdampingan dengan Jackie ? Hil yang mustahal banget …. But that’s what I saw !! Kayak mimpi !!  Setelah aku memasukan mobil ke carport, anjing kecil ini malu – malu mendekati aku, dan waktu kuangkat, dia pasrah meringkuk dipelukanku.  Hmm …. betina nih ….  Dan setelah kuperhatikan, bukan puppy, dia udah dewasa, Cuma memang jenis anjing kecil. So, what to do with her now ? Sementara ku beri makan, sepertinya dia nggak berniat pergi.  Karena selesai makan juga dia diam aja di carport. Aku foto, kumasukkan ke status bbm dan WA, facebook, siapa tau ada pemiliknya yang lihat, monggo diambil kembali.

2 hari, 3 hari, seminggu, 2 minggu, nggak ada yang mengklaim memiliki dia.  Sementara dia makin akrab dengan Jackie. Jackie begitu posesif dan melindungi dia.  Setiap ada doggie lain yang sekedar lewat, digonggong keras oleh Jackie. Tapi sejak ada si kecil ini, makin banyak doggie liar yang mondar mandir didepan rumah menunggu si kecil keluar.  Wah … repot ni judulnya ….

Si kecil ini, akhirnya saya namai Chilli,

2015-04-13 10.18.37-3

Chilli, si cabe-cabean

abis kelakuannya seperti cabe – cabean ….. senengnya ngeluyur aja, padahal udah disayang sama Jackie ;(.

Bulan lalu, dengan dukungan dari Hope For Dogs, akhirnya Chilli saya steril, supaya aman …. Dan sampai hari ini keduanya sudah jadi bagian dari keluarga saya ….

 

 

 

And so the story goes, I love all my doggies, they are not only my pet, they are my family …IMG_20151027_085404

Jakarta, November 2015

Dedicated to all my doggies on my 50th birthday

15 tahun yang lalu ………

3 Febr 1996 – 4.00 am
Riiiing ……… alarm wekerku berbunyi …..
Aduuuuh ….. masih ngantuk banget, masih gelap pula ……
Kenapa sih ini alarm koq bunyi jam segini ? kan hari Sabtu ?!?!

Ups ……tiba-tiba baru aku tersadar,
Ini hari bahagiaku …… aku harus cepat-cepat ke salon nih ……
Kutengok wekerku, wah …. Udah 4.20 ….
Cepat-cepat aku mandi dan membangunkan Rico, sepupuku, yg bertugas mengantarku ke salon

Segera berangkat, 15 menit aku tiba di salon
Karena terlambat, aku diomelin …… ‘kan janjinya 4.30 ….. saya ada janji lagi nih setelah ini …’ katanya setengah mengantuk. Aku diam saja ……

Lalu dengan cekatan ia dan asistennya segera menata rambutku dan memoles mukaku.
Rico tertidur lagi di sofa …. Enaknya ……

Sekitar pk 6.30 semua selesai, dan aku pulang.
Udah nggak bisa nyetir deh …… karena kalau duduk tegak, rambutnya nyangkut 😉
Tiba dirumah, adikku Helen udah bangun, papip juga udah bangun, kita sarapan.
Tiba-tiba aku mulai senewen ……
gimana kalau nanti jalanan macet ?
gimana kalau nanti misdinarnya ada yang nggak datang?
gimana kalau nanti koornya salah ?

ah …… saat itu aku belum mengandalkan diri pada Nya. Belum !
Semua masih berkutat dengan pikiran dan pikiranku sendiri.

Hari ini …… 15 tahun kemudian ……
3 Februari 2011 – 1 am
Kembali terbayang semua yang terjadi 15 tahun lalu ……
Awal dari semua yang ada dihadapanku saat ini
Suami …… dan 2 buah hati ……
Dengan segala kenangan bersama mereka sepanjang 15 tahun ini
Yang lucu ……… banyak ………
Yang menegangkan ……… ada ……
Yang memalukan ……… ada juga ………
Yang menyebalkan ……… banyak ……
Yang indah … pasti lebih banyak ……

Tidak terasa waktu sudah berjalan demikian panjang
15 tahun ………
Rambut putih sudah mulai menyembul disana sini dikepala suamiku
(kalau dikepalaku sih udah dari dulu ……)
Membaca novel tidak lagi menjadi kegiatan yang paling menyenangkan bagiku
Karena harus ada kacamata bertengger dihidungku …huh ….
(untung seri Harry Potter sudah selesai ……)
Dan anak-anak ………
Tinggi mereka sudah hampir menyamai tinggi ku sekarang
Kegiatan mereka sudah mulai sering menjadi hambatan bagi acara keluarga.
Persoalan rumah tangga dan kehidupan, sudah tak terhitung banyaknya
Dari yang sederhana, sampai yang cukup bikin pening kepala

Denyut kehidupan sudah mulai berubah arah ………
Suasana rumah sudah tidak lagi hingar bingar dengan celoteh dan tangis
Keheningan mulai sering menyergap
Anak-anak yang asik dengan tugas dan kegiatannya sendiri di kamar
Suami yang pulang larut karena jalanan macet makin parah

Aku ??
Ya mestinya aku juga berubah.
Makin bijaksana ? mudah-mudahan ………
Makin bawel ? bisa jadi ………

Tapi satu yang aku tau tidak pernah berubah
KasihNya pada ku dan keluargaku.
DIA tidak pernah berubah.
Setiap permasalahan yang Dia berikan, membuat aku belajar mengatasinya
Dia menguatkan aku setiap aku mulai goyah
Dia mengingatkan aku setiap aku mulai lupa
Dia mengusap air mataku setiap aku menangis
Dia tertawa denganku ketika aku bahagia
Dia membiarkan aku makin hari makin dekat padaNya
Tidak pernah sedetikpun Dia meninggalkan aku

Terima kasih Tuhan,
Untuk penyertaanMu selama 15 tahun ini
Untuk semua orang yang Kau perkenankan hadir dalam kehidupanku selama 15 tahun ini
Anak-anak dan suamiku, keluarga besar kami,
Teman-teman dan sahabat, baik yang menyayangiku maupun yang membenciku,
Yang menghargaiku maupun yang melecehkanku,
Semuanya memperkaya imanku padaMu.

Hari ini, Tuhan, jika Engkau ijinkan
Biarkan aku nikmati kebahagiaan dan damaiMu
Melalui semua orang yang aku temui
Melalui setiap peristiwa yang aku alami
Jika Engkau ijinkan, Tuhan
Aku ingin menemani suami dan anak-anakku selama mungkin
Sampai saatnya mereka tidak membutuhkan aku lagi
Jika Engkau ijinkan, Tuhan
Aku ingin terus melayaniMu
Melalui orang-orang yang ada disekelilingku
Menjadi telinga bagi mereka yang perlu didengarkan
Menjadi bahu bagi mereka yang perlu bersandar
Menjadi tangan dan kaki bagi mereka yang perlu ditopang
Mungkin yang kulakukan hanya hal-hal sepele saja
Tapi didalam namaMu, Tuhan,
Jika Engkau ijinkan
Biarkan semua itu berarti.

15 tahun yang lalu
Kuawali semua ini dengan berkat perkawinan hanya dariMu ………

Meruya, 3 Februari 2011
On my 15th Wedding Anniversary – I love you Nusa, Tama, Nadine ……
I love you, Jesus


Come n join me @ dBC Network

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Blog Stats

  • 32,654 hits

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 5 other subscribers

Recent Comments

sitoingcantik on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
sitoingcantik on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
sitoingcantik on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
sitoingcantik on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
Andiswanda on CATAMENIAL PNEUMOTHORAX
WordPress.com

WordPress.com is the best place for your personal blog or business site.